1Keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling itu sendiri sangat ditentukan oleh kaidah-kaidah yang berlaku atau dalam kata lain disebut "asas". Asas-asas bimbingan dan konseling adalah merupakan rukun yang harus dipegang teguh dan dikuasai oleh seorang guru pembimbing/ konselor dalam menjalankan pelayanan atau menurut Prayitno dan Amti (2013: 115) asas-asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus ditetapkan dalam penyelenggaraan pelayanan itu.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Asas merupakan suatu pedoman, landasan, acuan dalam melaksanakan suatu kegiatan ataupun program tertentu. Nasrani 2015 mengungkapkan bahwa asas dalam bimbingan konseling bisa diartikan sebagai rukun yang harus selalu dijunjung dan diterapkan oleh seorang guru bimbingan konseling dalam menerapkan pelayanan bimbingan konseling kepada konseler. Dalam penyelenggaraan program bimbingan konseling ini selain terdapat tujuan, fungsi, dan prinsip juga terdapat asas yang sangat penting adanya. Pemenuhan asas bimbingan konseling ini nantinya juga akan menjadi sebab yang bisa menjamin dalam hal lancar serta berhasilnya pelaksanaan dan layanan kegiatan bimbingan konseling. Begitu penting asas dalam bimbingan konseling ini bisa dikatan sebagai jiwa dari adanya keberlangsungan pelaksanaan program bimbingan konseling. Prayitno 1997 mengungkapkan bahwa adanya asas dalam bimbingan konseling ini sejatinya merupakan dasar yang menjadikan sebuah pertimbangan dalam melaksanakan pelayanan program bimbingan konseling. Asas-asas bimbingan dan konseling dalam buku Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling karya Dr. Rifda El Fiah, disebutkan terdapat 12 asas dalam bimbingan dan konseling. Nah apa saja 12 asas tersebut, akan dikupas tuntas dalam artikel Kerahasiaan, seperti yang telah dibahas di awal artikel ini bahwa terkadang terdapat pemikiran dari konseli bahwa seorang konseler tidak mampu menjaga kerahasiaan dari konseli. Maka dari hal tersebut sangat penting adanya asas kerahasiaan dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Adanya asas kerahasiaan ini menjadi hal penting bagi para konseler untuk senantiasa menjaga kerahasiaan dari konselinya terkait dengan data maupun segala keterangan yang telah diberikan oleh konseli. Disini sebagai konseler memiliki kewajiban untuk menjamin kerahasiaan semua hal yang terkait dengan konseli dari pihak lain yang tidak Kesukarelaan, telah menjadi keharusan bagi konseler menerapkan asas ini, karena sejatinya pelayanan bimbingan dan konseling ini memiliki sifat kesukarelaan yang mana sebagai konseler harus mampu membantu, menolong konseli dalam pelayanan bimbingan konseling. Jadi sangatlah tidak tidak dibenarkan dalam program bimbingan dan konseling ini jika terdapat unsur keterpaksaan. Dengan adanya asas kesukarelaan ini diharapkan antara konseler dan konseli mampu menjalin kerjasama yang baik dalam proses bimbingan dan Keterbukaan, dalam asas ini konseler diharapkan mampu dalam mengembangkan sikap terbuka terhadap diri konseler serta konseli. Hal ini bertujuan agar konseli juga memberikan timba balik dengan sikap keterbukaannya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling ini sangat diharapkan adanya ketebukaan konseli dalam memberikan segala informasi dan keterangan dan juga konseli diharapkan mampu menerima segala bentuk informasi sebagai sebuah layanan konseling yang diberikan oleh konseler yang tentunya bermanfaat dan menunjang proses layanan bimbingan Kegiatan merupakan asas yang mengharapkan agar konseli peserta didik sebagai sasaran dari layanan bimbingan konseling ini berperan aktif dan berpartisipasi dalam berlangsungnya pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini. Disini konseler harus selalu berusaha untuk memberikan dorongan kepada konseli agar berperan aktif dan berpartisipasi dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan Kemandirian merupakan asas yang menunjukkan bahwa konseli peserta didik sebagai sasaran dalam layanan bimbingan dan konseling ini mampu menjadi pribadi yang mandiri dan juga dapat mengenali dan memahami dirinya sendiri, serta lingkungannya. Konseli peserta didik juga diharapkan mampu dalam mengambil sebuah keputusan, mengarahkan serta mewujudkan potensi dalam dirinya sendiri. Dalam hal ini konseler diharapkan mampu dalam mendorong serta mengarahkan dalam proses layanan bimbingan dan konseling agar konaseli peserta didik mampu berkembang dengan kemandiriannya Kekinian merupakan asas dimana konseler berupaya untuk mengarahkan kepada konseli agar obyek permasalahan yang menjadi sasaran dari pelayanan bimbingan dan konseling ini fokus pada masalah yang sedang dihadapi sekarang. Walaupun tidak dapat dipungkiri, timbulnya permasalah pada masa sekarang ini bisa diakibatkan karena penyesalan permasalahan masa Kedinamisan merupakan asas yang menginginkan agar dalam suatu layanan yang diberikan kepada konseli ini senantiasa untuk bergerak maju dan berkembang serta kontinyu dengan menyesuaikan kebutuhan dan tahapan dari konseli agar menjadi lebih baik Keterpaduan merupakan asas yang menghendaki dalam layanan bimbingan konseling ini konseler mampu untuk senantiasa bekerja sama dengan berbagai pihak agar terjadinya suatu keterpaduan dalam layanan bimbingan konseling. Hal ini bertujuan agar dalam memecahkan permasalahan yang sedang dialami oleh konseli ini akan lebih mudah. Asas Kenormatifan meruapakan asas yang menghendaki bahwa dalam semua hal yang terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini senantiasa berdasr pada norma-norma yang ada. Artinya dalam pelaksanaan bimbingan konseling ini tidak boleh menyalahi norma dan nilai yang ada, seperti halnya norma agama, norma adat atau kebiasaan dll. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini akan jauh lebih baik apabila adanya peningkatan konseli peserta didik dalam memahami, menghayati serta mengamalkan norma-norma yang Keahlian merupakan asas yang menekadkan dalam layanan bimbingan dan konseling ini dalam penyelenggarannya senantiasa menerapkan kaidah profesional. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling ini hendaklah dilakukan oleh tenaga yang ahli dalam bidang bimbingan dan konseling. Dalam hal ini profesionalitas konseler guru sangat penting agar layanan bimbingan konseling ini mencapai hasil yang Alih Tangan merupakan asas yang menginginkan bahwa seorang konseler guru harus memapu memahami akan adanya keterbatasan. Jadi apabila seorang konseler guru merasa belum mampu untuk menuntaskan permasalahan yang sedang dihadapi konseli, maka konseler ini berhak untuk mengalihkan atau memindah tangan proses layanan bimbingan konseling ini kepada pihak yang dirasa lebih kompeten darinya dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi Tut Wuri Handayani merupakan asas yang menekadkan bahwa adanya layanan bimbingan konseling ini mampu menciptakan suasana kepada konseli bahwa dirinya merasa diayomi. Konseler mampu memberikan rasa aman, nyaman, memberikan sikap keteladanan, dorongan kepada konseli sehingga dapat mencapai tujuan dan konseli mampu membangkitkan semangat konseli untuk lebih lah penjelasan mengenai asas-asas dalam bimbingan konseling, diharapkan dengan mengetahui dan menerapkan asas tersebut konseler dapat menjalankan layanan bimbingan dan konseling dengan sebaik mungkin agar tercapainya tujuan yang Rifda El Fiah. 2014. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta IDEA PRESS, hlm 44-47 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaAsas- asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan. Apabila asas - asas itu diikuti dan terselenggara dengan baik sangat dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan dan sebaliknya jika asas-asas itu diabaikan atau dilanggar sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana justru berlawanan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam melaksanakan suatu kegiatan, diperlukan suatu landasan dasar atau asas yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan kegiatan tersebut dilaksanakan. Hal tersebut juga berlaku pada kegiatan dan layanan bimbingan dan konseling, selain terdapat prinsip-prinsip dan tujuan, didalamnya terdapat asas-asas sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan konseling. Lalu, sebenarnya apa saja asas-asas dari bimbingan dan konseling?Maka, artikel ini akan membahas secara lebih rinci terkait asas-asas dari bimbingan dan beberapa referensi, dalam melakukan layanan bimbingan dan konseling terdapat beberapa asas sebagai dasar pertimbangan. Adapun asas-asas tersebut diantaranya 1. Asas Kerahasiaan Asas kerahasiaan adalah salah satu asas bimbingan dan konseling yang mengharuskan untuk merahasiakan terkait keterangan ataupun data konseli yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling. Asas ini merupakan asas yang harus dipelihara dan dijaga oleh konselor sehingga keterangan dan data konseli dapat terjamin kerahasiaannya. Asas ini juga merupakan kunci yang menciptakan rasa aman pada diri konseli karena keterangan dan datanya tidak diketahui orang Asas KesukarelaanKegiatan bimbingan dan konseling tidak termasuk dalam kegiatan yang memaksa. Kegiatan tersebut bersifat membantu sebagai aktifitas layanan. Apabila antara konseli dan konselor dalam menjalani proses konseling tercipta perasaan berupa kerelaan dan kesukaan, maka kerjasama demokratis akan Asas Keterbukaan Dalam asas bimbingan dan konseling ini, konseli diharapkan dapat memiliki sifat yang menjauhi kepura-puraan dan terbuka terhadap konselor, misalnya dalam hal menerima informasi dari luar ataupun memberikan data yang dibutuuhkan dalam proses konseling. Dalam rangka membuat konseli memiliki sifat terbuka, maka konselor harusnya mulai mengembangkan sikap tersebut dalam dirinya yang mana konselor memiliki sifat tidak pura-pura dan terbuka terlebih dahulu. Hal tersebut mendorong konseli untuk melakukan hal yang sama. Asas ini berkaitaan dengan terbentuknya asas sebelumnya, yaitu asas kesukarelaan dan asas kerahasiaan pada sasaran layanan bimbingan dan konseling yang dalam hal ini adalah Asas Kegiatan 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaASASASAS LAYANAN BIMBINGAN "KONSELING" BAG 2. C. Teknik-Teknik Konseling · Teknik-teknik konseling yang verbal yaitu : 1. Ajakan untuk mulai. 2. Penerimaan / menunjukkan pengertian. 3. Perumusan kembali pikiran-gagasan / refleksi pikiran. 4. Pertanyaan mengenai hal tertentu. 11.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Asas merupakan dasar atau sesuatu yang dijadikan sebagai landasan, pedoman, atau tumpuan dalam melaksanakan kegiatan. Asas juga diartikan sebagai suatu tumpuan yang digunakan sebagai dasar dalam pertimbangan pelaksanaan suatu kegiatan. Dalam layanan bimbingan konseling, selain terdapat tujuan, fungsi, dan prinsip juga terdapat beberapa asas yang menjadi dasar pertimbangan dalam pelaksanaan layanan bimbingan konseling. Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas mengenai tujuan, fungsi dan prinsip dari bimbingan konseling, maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai asas-asas dalam layanan bimbingan Prayitno 2004 ada 12 asas yang diterapkan dalam layanan bimbingan konseling. Asas tersebut adalah asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan, kekinian, kemandirian, kegiatan, kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan, dan Tut Wuri Handayani. Apa saja maksud dari asas-asas tersebut? Yuk simak penjelasannya di bawah ini..1. Asas Kerahasiaan Merupakan asas yang mengharuskan layanan bimbingan konseling untuk merahasiakan segala hal yang berhubungan dengan konseli. Asas ini harus tetap diterapkan agar para konseli benar-benar merasa nyaman dan aman dalam berkonsultasi dengan konselor. 2. Asas KesukarelaanAsas ini berarti adanya keikhlasan, suka rela, tanpa adanya paksaan dari konselor maupun konseli dalam melaksanakan proses layanan konseling sehingga terciptanya proses layanan atau kerja sama yang Asas KeterbukaanDalam asas ini berarti harus adanya sifat terbuka dari konseli dalam proses berkonseling, entah itu ketika memberikan pernyataan atau mendapatkan pertanyaan dari konselor haruslah berkata dengan jujur dan apa adanya sehingga layanan bimbingan konseling dapat berjalan dengan lancar. 4. Asas KekinianMasalah yang perlu diselesaikan ialah permasalahan konseli yang sedang dihadapi Asas Kemandirian 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Dalampelaksanaan bimbingan konseling sngat diperlukan suasana keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-saran dari luar, malahan dari itu, diharapkan masing-masing pihak yang bersangkutan tersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah.
Apa itu bimbingan kelompok? Bagaimana prinsip kegiatan konseling yang dilakukan pada bimbingan kelompok pada anak didik di sekolah? Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan dinamika kelompok yang saling berinteraksi satu sama lainnya seperti memberikan kritik, ide, pendapat, solusi dan sebagainya. Jumlah anggota BK tidak dibatasi, dan disesuaikan dengan kemampuan masing masing peserta didik. Berbagai tahapan dalam pelaksanaannya juga berdasarkan intruksi dari tenaga pendidik. Aktivitas bimbingan kelompok ini bertujuan untuk menangani sejumlah permasalahan dalam proses belajar. Masalah yang sering sekali dihadapi oleh bimbingan kelompok adalah ketidakseimbangan antara interaksi satu anggota dengan anggota lainnya. Ada anggota kelompok yang bersifat aktif dan pasif. Sehingga mengakibatkan banyak masalah tidak bisa digali dengan optimal, dan membuat solusi penanganannya juga tidak bisa komprehensif. Bagi sobat kosngosan yang sedang mencari materi bahan untuk pembuatan makalah terkait bimbingan kelompok ini, bisa mengambil sebagian referensinya pada artikel kali ini. Kita akan fokus mengulas mengenai asas apa saja yang harus diterapkan apabila ingin melakukan bimbingan kelompok. Baca dulu Contoh Organisasi Sosial Kemasyarakatan Asas Bimbingan Berbagai asas bimbingan kelompok yang sudah dijelaskan dibawah ini, harus diterapkan dalam setiap pelaksanaan konseling tersebut. Hal ini dikarenakan asas membuat hasil bimbingan kelompok lebih optimal, dinamika kelompok berjalan dengan mulus yang bisa memberikan solusi bagi setiap anggotanya. Berikut beberapa asas-nya 1. Asas Kepercayaan Dalam melakukan kegiatan bimbingan kelompok haruslah berdasarkan asas kepercayaan antara murid dengan guru. Dengan adanya kepercayaan dan rasa amanah yang diberikan kepada guru dalam menangani setiap permasalahan yang sampaikan oleh siswa Maka siswa bisa dengan tenang dan tidak merasa terintimidasi dengan berbagai tekanan. Saling percaya juga akan menciptakan hubungan yang positif antara siswa dengan guru satu sama lainnya 2. Asas Kejujuran Kejujuran di sini berarti setiap permasalahan yang disampaikan oleh siswa itu haruslah sesuai dengan apa yang memang dialami oleh siswa tersebut tanpa dengan penambahan atau adanya kebohongan dalam mengarang cerita yang disampaikan kepada guru pada saat proses bimbingan konseling berlangsung Karena Jika ada kebohongan dalam setiap proses konseling, maka sobat kosńgosan tidak akan bisa mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi. Kejujuran harus diutamakan sehingga akan mendapatkan penanganan yang tepat untuk permasalahan yang kamu hadapi 3. Asas Interaksi Dalam setiap proses konseling kelompok atau individu yang terjadi antara siswa dengan guru seharusnya terdapat interaksi positif baik itu yang bersifat bahasa, gerak tubuh, raut muka dan interaksi lainnya. Dengan adanya interaksi ini maka akan menciptakan hubungan erat antara guru dengan murid pada saat proses konseling kelompok berlangsung 4. Asas Profesionalitas Setiap kegiatan konseling haruslah dilakukan oleh tenaga profesional. Karena agar layanan dan kegiatan bimbingan kelompok ini bisa terjadi berdasarkan atas kaidah profesional yang juga menghasilkan solusi yang komprehensif Para tenaga ahli dibidang bimbingan kelompok seharusnya berasal dari yang benar benar mempelajari ilmu psikologi, dan ahli dalam melakukan bimbingan kelompok. Profesionalitas tenaga bimbingan mesti terwujud dari peyelenggaraan jenis layanan serta kegiatan bimbingan kelompok dan juga ketika penegakan kode etik bimbingan kelompok. 5. Asas Kerahasiaan Sudah sepatutnya setiap masalah yang dibeberkan dalam proses konseling disimpan rapat rapat dan menjadi rahasia yang tidak boleh untuk dibocorkan. Sehingga dalam hal ini akan menuntut kerahasiaan segenap data dan keterangan mengenai siswa Hal ini karena siswa tersebut telah menjadi sasaran layanan. Rahasia berupa data dan keteranggan yang didapatkan dari siswa tidak boleh dan tidak layak untuk diketahui orang lain, apalagi disebar luarkan. Dalam hal ini tenaga pengajar yang berprofesi sebagai pembimbing memiliki tugas dalam memelihara semua data dan keteerangan tersebut dan menjamin supaya tidak bocor 6. Asas Sukarela Dalam setiap proses kegiatan konseling kelompok, tidak ada pemaksaan, yang mengharuskan siswa menceritakan seluruh permasalahannya dengan adanya tekanan dari pihak luar. Hal ini karena setiap keterangan yang didapat dalam proses menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan siswa dalam mengikuti atau mejalani layanan serta kegiatan yang diperlukan untuknya. Dalam hal ini sobat kosngosan sebagai tenaga pengajar, memiliki kewajiban untuk membina dan mengembangkan kesukarelaan 7. Asas Keterbukaan Keterbukaan atau transparansi sangat penting dalam proses konseling. Hal ini supaya murid yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka, jujur dan tidak berpura-pura. Setiap keterangan yang diberikan mengenai dirinya sendiri atau orang lain, dalam menerima segala informasi harus benar benar transparan dan tidak ditutup-tutupi Dalam hal ini pembimbing konseling memiliki kewajiban untuk mengembangkan transparansi dari siswa. Asas ini terkait dengan terselenggaranya asas kerahasian terciptanya asas kesukarelaan dari siswa itu sendiri sebagia sasaran layanan atau kegiatan. Oleh karena itu para tenaga pengajar juga harus terlebih dahulu bersifat terbuka dan tidak ada yang ditutup-tutupi 8. Asas Kemandirian Adapun tujuan umum dari bimbingan konseling kelompok adalah para siswa sebagai sasaran bimbingan konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri yang bisa mengenal dan menerima diri mereka sendiri tanpa berlaku insecure. Apalagi terkait dengan interaksi mereka antar lingkungan, keluarga dan juga dalam mengambil keputusan. Kemandirian akan mewujudkan diri yang bisa diandalkan dan tidak bergantung dengan orang lain. Tenaga pembimbing harus bisa mengarahkan layanan bimbingan kelompok yang dapat mengembangkan kemandirian siswa di sekolah 9. Asas Keharmonisan Asas ini bertujuan untuk menciptakan layanan dan kegiatan bimbingan kelompok yang bersinergi dan harmonis. Selalu berdasarkan pada nilai moral yang ada, tidak boleh ada pertentangan dan pelanggaran terhadap nilai pancaila, agama, sosial dan norma lainnya. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok harus bisa dipertanggungjawabkan, dan pelaksanaanya haruslah berdasarkan nilai dan moral yang di maksud sebelumnya. Layanan bimbingan kelompok juga harus bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami, menghayati dan mengamalkan nilai dan moral yang telah disebutkan tersebut. 10. Asas Pengalihan Asas ini berarti apabila para pihak yang ditunjuk, ternyata tidak bisa melaksanakan layanan bimbingan kelompok secara tuntas dan tepat terhadap suatu problematika yang dialami oleh siswa, maka hal tersebut bisa dialihtangankan kepada pihak yang lebih ahli lagi. Misalnya tenaga pengajar bisa menerima ahli terhdap beberapa kasus dari orang tua atau para pembimbing konseling lainnya. Intinya pengalihan ini bertujuan supaya permasalahan tidak mengalami stuck atau jalan ditempat, karena harus ditemukan solusinya secepat mungkin 11. Asas Tut Wuri Handayani Asas bimbingan kelompok selanjutnya adalah Tut Wuri Handayani, yang berarti bahwa asas ini akan menghendaki supaya kegiatan bimbingan kelompok yang dilakukan secara keseluruhan bisa menciptakan suasana yang mengayomi dan memberi rasa aman Selain itu para siswa yang mengikuti konseling juga bisa menerapkan keteladanan, memberikan dorongan dan juga kesempatan kepada siswa untuk maju dan meraih impian mereka. Asas ini menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan kelompok bisa membangun sekolah yang pengayom, teladan, dan mendorong hal hal positif lainnya Baca juga Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika di Sekolah 12. Asas Kegiatan Kegiatan disini adalah sebagai bentuk feedback atau hasil positif setelah mengikuti kegitan bimbingan kelompok. Supaya siswa yang menjadi sasaran layanan dapat berpartisipasi aktif di dalam penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan lainnya yang membantu. Sobat kosngósan yang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok juga bisa berkegiatan sebagai pendengar yang baik bagi teman temannya dan membuat mereka aktif dalam melakukan kegiatan yang positif 13. Asas Ke-aktualan Asas yang membuat supaya objek sasaran bimbingan kelompok dengan segala problematikanya haruslah diselesaikan dengan problem solving yang paling mutakhir atau update. Dalam kondisi sekarang, layanan bimbingan konseling yang berkenaan dengan masa depan atau keadaan masa lampau bisa dilihat dampak nya dengan keadaan yang ada dan apa yang diperbuat sekarang 14. Asas Ke-dinamis-an Asas ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan dalam bimbingan kelompok haruslah bersifat dinamis, berkembang dan tidak statis dan monoton. Hal ini menghendaki supaya kegiatan layanan terhadap sasaran layanan dalam hal ini siswa masa kehendaknya, probletika dan uneg-uneg-nya selalu bergerak maju, tidak itu-itu saja dan pastinya akan terus berkembang dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya yang semakin kompleks 15. Asas Keterpaduan Sinergitas Asas ini menunjukkan bahwa harus ada keterpaduan atau sinergitas antara pembimbing dengan sasaran bimbingan kelompok agar menghendaki berbagai layanan bimbingan kelompok bersama-sama. Asas ini menunjukkan harus saling menunjang, mendukung, harmonis, dan saling bekerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan kelompok ini Baca juga 60 Contoh Kesetaraan di Berbagai Bidang Kata Penutup Bimbingan kelompok atau konseling yang dilakukan secara bersama-sama bisa menjadi kegiatan yang dapat memperbaiki setiap permasalahan yang kamu hadapi saat ini. Dengan membuka setiap uneg-uneg yang kamu miliki tentunya kepada ahlinya maka kamu akan mendapatkan solusi yang komprehensif dalam menangani permasalahan mu tersebut Intinya setiap kegiatan konseling sangat diperlukan dalam kegiatan sekolah. Dan semoga beberapa asas dari bimbingan kelompok konseling di atas bisa bermanfaat dan menjadi referensi buat teman-teman kosngosan sekalian. Apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat silahkan share atau bagikan ke teman-temanmu yang lain
Demikianbahasan topik mengenai bimbingan kelompok, konseling kelompok, psikoterapi kelompok, dan konseling individu. Membantu memberikan pemahaman dan meluaskan pengetahuan pembaca adalah harapan kami selaku penyusun makalah ini. Kekurangan dari makalah ini adalah wajar sifatnya. Maka dari itu saran yang berkualitas kami terima dengan lapang dada.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentunya seorang konselor harus dapat memberikan arahan dan bimbingan yang sesuai dengan asas dan etika dalam keprofesian. Sebab bisa dibayangkan ketika seorang konselor tidak memmahami secara keseluruhan asas- asas dalam proses layanan bimbingan dan konseling tentu layanan yang diharapkan dapat terselesaikan akan menjadi hambatan dalam proses pelayanan. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa sebagai seorang konselor harus dnegan sekksama memahami dan mengikuti seluruh aturan- aturan dalam layanan bimbingan konseling yang tertuamg dalam setiap asas- asasnya agar didalam setiap prosesnya dapat berjlana seusi dnegan yang diharapkan dan dapat memberikan perubahan dalam diri konseli. Asas- asas yang dimaksud penulis didalam ini setidaknya bermuat atauran- atauran sebagaimana berikut ini [1]1. Asas Kerahasiaan, seorang konselor harus bisa merahasikan masalah klien kepada pihak lain terkecuali kepada pihak yang dianggap bisa membantu memeprmudah solusi bagi seorang Asas kesukarelaan, tidak ada paksaan bagi seorang klien untuk mengungkapkan apa yang menjadi problem dalam dirinya, begitupun dalam pengarahan harus dilakukan dengan dasar atas sama- sama rela. Keterbukaan, sebagai seorang konselor harus dapat memebrikan ruang yang nyaman sehingga konseli dapat bersifat terbuka terhadap apa yang menjadi permasalahn didalam dirinya dan tidak berpura- pura baik atau bahkan menutupi jati dirinya kepada konselor 4. Asas Kekinian, dimana asas yang mengahendaki bahwa permasalahan yang terjadi harus dapat diselesaikan dan disesuaikan dnegan seiring berkembangnya zaman dan dapat dipastikan kalua tidak ditangani segera akan berpengaruh pada masa yang akan mendatang atau Asas Kemandirian, asas yang menghendaki untuk para konselor dapat menanamkan kemandirian pada seorang konseli, sehingga ia dapat menerima dirinya dan sadar untuk merubah dan selalu mengembangkan potensi dirinya kearah yang lebih baik dan diterima oleh Asas Kegiatan, seorang konselor harus dapat memberikan pendekatan yang tepat sehingga konseli dapat mengikuti kegiatan bimbingan dna konseling secara aktif sehingga tidak ada celah bagi keduannya Asas Kedinamisan, asas yang menghendaki isi dari proses layanan bimbingan dan konseling terus bergerak maju sesuai dnegan perkembangan zaman dan program yang dijalankan 8. Asas Keterpaduan, asas yang mengehandaki seorang konselor dan guru sebagai pembimbing dari sisiwa dapat berjalan dnegan beringan dan saling Asas Kenormatifan, usaha yang dilakukan oleh para konselor tidak boleh menyimpang dari berbegai norma yang berlaku baik itu bersangkut paut dnegan norma sekolah, negara maupun Asas Keahlian, asas yang menghendaki proses layanan bimbingan dan konseling dilakukan secara professional dan tidak melakukan hal - hal yang dapat merugikan bagi seorang konseli. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud SelengkapnyaKonseliaktif bertanya/menjawab pertanyaan saat pelaksanaan layanan 5. Konseli disiplin mengikuti instruksi yang disepakati selama bimbingan klasikal 6. Kesesuaian pelaksanaan layanan dengan RPL 7. Alokasi waktu layanan sesuai rencana yang ditetapkan Jakarta, 4 Agustus 2022 Guru Bimbingan dan Konseling Mila Khairunnisa, S.Pd.
JawabanAsas – asas bimbingan dan konseling tentu saja harus diterapkan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Penjelasan1. Asas KerahasiaanMerupakan asas yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan konseli yang menjadi sasaran layanan. Di mana data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang lain harus dirahasiakan oleh konselor. Dalam hal ini, konselor wajib secara penuh untuk memelihara dan menjaga semua data dan keterangan sehingga kerahasiaan benar- benar Asas kesukarelaanMerupakan asas yang menghendaki adanya kesukaan dan kerelaan konseli dalam mengikuti, menjalani layanan yang dibutuhkan bagi dirinya. Dalam hal ini konselor wajib membina dan mengembangkan kesukarelaan Asas keterbukaanMerupakan asas yang menghendaki konseli yang menjadi sasaran layanan bersifat terbuka dan tidak berpura- pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang bermanfaat bagi pengembangan hal ini konselor wajib untuk mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini sangat terkait dengan terlenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran layanan. Agar konseli dapat terbuka, konselor perlu terlebih dahulu untuk bersikap terbuka dan tidak berpura- Asas kekinianMerupakan asas yang menghendaki agar objek sasaran layanan bimbingan dan konseling adalah masalah konseli dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berhubungan dengan masa depan atau kondisi di masa lampaupun dilihat dampak atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang dilakukan Asas kemandirianMerupakan asas yang menunjuk pada tujuan umum bimbingan dan konseling yaitu konseli sebagai sasaran layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu yang mandiri dengan ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri. Konselor hendaknya mampu untuk mengarahkan segenap layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian peserta Asas kegiatanMerupakan asas yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. dalam hal ini konselor perlu untuk mendorong konseli untuk aktif dalam setiap layanan bimbingan dan konseling yang diperuntukkan Asas kedinamisanMerupakan asas bimbingan konseling yang menghendaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan dari waktu ke Asas keterpaduanMerupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh konselor maupun oleh pihak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu9. Asas kenormatifanMerupakan usaha bimbingan dan konseling yang tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, adat, hukum, ilmu pengetahuan, maupun kebiasaan sehari- kenormatifan ini ditetapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan konseling. Seluruh isi layanan harus sesuai dengan norma- norma yang ada. Demikian juga dengan prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari pada norma – norma yang dimaksudkan10. Asas keahlianMerupakan asas yang menghendaki agar layanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan atas dasar kaidah – kaidah profesional. Dalam hal ini para pelaksana konseling hendaklah tenaga yang benar- benar ahli dalam bidang bimbingan dan konselor harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan dan Asas alih tangan kasusMerupakan asas yang menghendaki agar pihak – pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih Asas Tut Wuri HandayaniMerupakan asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana yang mengayomi atau memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberikan rangsangan, dan dorongan serta kesempatan yang seluas- luasnya pada konseli untuk maju.
Berikutini adalah asas-asas dalam pelayanan bimbingan dan konseling: 1. Asas Kerahasiaan. Asas kerahasiaan adalah asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik (klien) yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang Bagi seorang mahasiswa yang kuliah di jurusan bimbingan konseling, praktisi atau guru-guru yang fokus di dunia ini, maka sebaiknya memahami prinsip bimbingan konseling dan asas-asas bimbingan konseling secara tuntas. Di dalam dunia pendidikan, bimbingan dan juga konseling menjadi upaya yang tepat sebagai pemenuhan standar pendidikan yang telah ditetapkan. Adanya layanan baik itu bimbingan dan konseling ini di dalam dunia pendidikan akan membantu individu, dalam hal ini siswa untuk dapat menemukan jati diri bagi masa depannya. Sehingga, bimbingan dan konseling di dalam dunia pendidikan digunakan untuk memberikan layanan pendidikan yang tepat. Tujuannya agar individu bisa menerima atau dapat memahami suatu persoalan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Bimbingan konseling juga membantu pengembangan diri di lingkungan lain, misalnya keluarga, masyarakat, dan lain sebagainya. Selain itu, layanan bimbingan konseling ini bukan hanya dapat membantu permasalahan pribadi dan pendidikan saja, tetapi juga akan membimbing seseorang untuk mengeluarkan kemampuan yang bermanfaat bagi hubungan sosial supaya apa yang dimiliki dan diputuskan seseorang memiliki tanggung jawab di dalamnya. Daftar Isi 1Prinsip Bimbingan Konseling1. Prinsip berkaitan dengan sasaran layanan2. Prinsip berkaitan dengan masalah individu3. Prinsip berkaitan dengan program layanan4. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan layananAsas-asas Bimbingan Konseling1. Asas Kerahasiaan2. Asas Kesukarelaan3. Asas Keterbukaan4. Asas Kegiatan5. Asas Kemandirian6. Asas Kekinian7. Asas Kedinamisan8. Asas Keterpaduan9. Asas Kenormatifan10. Asas Keahlian11. Asas Alih Tangan12. Asas Tut Wuri HandayaniRingkasan Tentu saja dalam pelaksanaannya, layanan bimbingan konseling ini berjalan berdasarkan prinsip bimbingan konseling yang berlaku. Prinsip bimbingan konseling merupakan sebuah landasan atau aturan main yang dilakukan dalam mengambil peran untuk melakukan pelayanan bimbingan konseling. Prinsip ini akan menjadikan landasan dalam program pelaksanaan bimbingan agar lebih terarah dan juga teratur. Landasan dalam langkah awal akan memberikan program yang sesuai terhadap kemampuan pola pikir dan juga kemampuan psikologis dalam individu. Berikut ini merupakan beberapa jenis prinsip sesuai dengan kebutuhannya. 1. Prinsip berkaitan dengan sasaran layanan Sasaran layanan yang dimaksud adalah individu dalam perkembangan dan kehidupannya yang dipengaruhi tingkah laku dengan aspek lingkungan. Prinsip-prinsip tersebut meliputi melayani semua individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan lain sebagainya, berurusan dengan tingkah laku yang unik dan dinamis, memperhatikan perkembangan individu, memperhatikan perbedaan individual yang menjadi pedoman dalam pelayanan. 2. Prinsip berkaitan dengan masalah individu Permasalahan individu baik positif maupun negatif akan berpengaruh pada perkembangan kemampuan berpikir. Oleh sebab itu, diperlukan prinsip yang sesuai, meliputi berhubungan dengan pengaruh mental dan fisik individu dalam lingkungan, perhatian utamanya mengarah pada kesenjangan sosial ekonomi dan kebudayaan. 3. Prinsip berkaitan dengan program layanan Prinsip yang berkaitan dengan program layanan bimbingan konseling, yaitu fleksibel sesuai kebutuhan individu, sebagai bagian dari proses pendidikan dan perkembangan, program akan disusun sesuai jenjang pendidikan, mulai dari terendah sampai tertinggi. 4. Prinsip yang berkaitan dengan pelaksanaan layanan Pelaksanaan layanan yang baik adalah fleksibel yang mana menyesuaikan kebutuhan individu. Pelayanan tersebut akan memenuhi tujuan bimbingan konseling dalam menggali kemampuan berpikir dan psikologis, yaitu mengarah ke perkembangan individu sehingga dapat mengambil keputusan dalam permasalahan, permasalahan yang dihadapi harus sesuai dengan bidang yang relevan, keputusan yang diambil harus dari diri sendiri, pengembangan program bimbingan konseling melalui pemanfaatan dari pengukuran nilai terhadap individu dalam proses pelayanan dan program bimbingan konseling Hanen, 2002. Prinsip bimbingan dan konseling juga tercantum di dalam lampiran Permendikbud Tahun 2014 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dari prinsip yang sudah dijelaskan di atas, sudah jelas bahwa dalam melakukan layanan, konseling tidak diskriminatif dan adil terhadap semua individu. Konseling juga akan membantu menemukan solusi yang tepat, tetapi bukan berarti konseling yang akan mengambil keputusan, melainkan individu itu sendiri. Konseling hanya akan menuntun untuk mencapai pemikiran dalam mencari solusi permasalahan. Sehingga dalam pelaksanaannya, bimbingan konseling ini juga membutuhkan peran dari semua kalangan agar proses program yang diberikan dapat terjamin dengan baik dan juga berkelanjutan. Berbagai program yang diberikan juga harus disesuaikan dengan permasalahan individu dan individu itu sendiri prinsipnya adalah sangat unik dan dinamis, sehingga harus dibimbing untuk memahami diri sendiri agar mengetahui keinginan diri untuk masa depan. Dan kemudian, prinsip bimbingan konseling akan dijadikan pedoman dalam melakukan layanan program kepada individu sebagai sumber dari terjalinnya proses layanan. Akhirnya, akan memberikan dampak positif dalam pemikiran yang matang baik dalam menggunakan perasaan atau mengambil keputusan. Asas-asas Bimbingan Konseling Di dalam bimbingan konseling, asas bimbingan konseling merupakan dasar hukum dalam melakukan layanan bimbingan. Pedoman atau dasar tersebut kemudian menjadi hal yang harus dijalankan agar tercapai keberhasilan dalam program layanan. Berikut ini merupakan asas-asas bimbingan dan konseling. 1. Asas Kerahasiaan Asas ini berhubungan dengan rahasia individu baik data atau persoalan yang dihadapi untuk dijaga dengan tujuan individu tersebut memiliki jaminan rasa aman terhadap pandangan buruk orang lain. 2. Asas Kesukarelaan Asas ini menghendaki individu dalam melakukan layanan bimbingan konseling dengan kesukarelaan dalam menjalankan program yang diberikan. 3. Asas Keterbukaan Dalam asas ini, individu diharapkan terbuka dan tidak berpura-pura baik data diri maupun persoalan agar layanan yang diberikan tepat sasaran. 4. Asas Kegiatan Asas ini menghendaki individu turut aktif dalam partisipasi dan program layanan yang diberikan agar layanan yang dijalankan berhasil menyelesaikan permasalahan atau persoalan individu. 5. Asas Kemandirian Sifat bimbingan konseling adalah mandiri dalam menghadapi persoalan baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar, agar tercipta individu yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. 6. Asas Kekinian Layanan diberikan sesuai kondisi masa kini dan melihat gambaran masa lalu yang berpengaruh pada pengambilan keputusan. 7. Asas Kedinamisan Individu diharap dapat bergerak maju dalam menerima layanan bimbingan konseling agar mencapai sifat mandiri dan matang dalam mengambil keputusan. 8. Asas Keterpaduan Individu diharap dapat menerima secara terpadu dan keikutsertaan pihak lain dalam layanan ini akan membantu individu agar dapat mengontrol diri dalam menghadapi persoalan. 9. Asas Kenormatifan Harapan dalam asas ini adalah tidak bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku, sehingga dalam prosesnya mendapati hasil yang sesuai dengan aturan yang berlaku dan membantu meningkatkan nilai norma dari individu. 10. Asas Keahlian Asas ini diharapkan dalam memberikan layanan harus ditangani oleh profesional yang mana biasanya tenaga ahli di bidangnya agar layanan yang diberikan sesuai kaidah dan prinsip. 11. Asas Alih Tangan Asas ini berhubungan jika konselor dalam menyelesaikan layanan bimbingan konseling terhadap individu tidak menemukan titik temu, maka harus mengalihkan ke yang lebih ahli dalam permasalahan tersebut dan konselor baru juga harus memahami dan mempersiapkan layanan lebih baik agar menemukan titik temu persoalan. 12. Asas Tut Wuri Handayani Diharapkan dapat mengayomi, memberikan rasa aman, nyaman, dan mengembangkan keteladanan serta kesempatan untuk individu agar bergerak maju. Dalam hal ini, konselor akan memberikan kesempatan mengenai gambaran pemikiran individu untuk melakukan sesuai dengan kehendak tetapi masih dalam batas wajar. Rekomendasi Buku Psikologi Ringkasan Dari penjelasan lengkap di atas, maka dalam menjalankan layanan bimbingan konseling harus berjalan sesuai dengan prinsip dan asas yang berlaku. Hal ini dilakukan dengan harapan agar layanan dapat memberikan perkembangan, bukan hanya monoton, tetapi juga sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan juga disertai dengan sikap tanggung jawab. Pelaku layanan atau bimbingan konseling juga harus berasal dari orang yang memang ahli di bidangnya sehingga tindakan yang diambil bisa tepat dan tidak membahayakan diri sendiri ,maupun orang lain. Sehingga dalam hal ini, layanan bimbingan konseling akan memberikan yang terbaik dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada. Cynthia Paramitha. Baca Artikel Terkait Berikut Hakikat Psikologi Belajar Teori Psikologi Perkembangan Apa itu Psikopatologi
.